Antusiasme Dalam Kesederhanaan
Nuansa antusias begitu sangat terasa pada saat kami memberikan pemaparan tentang bagaimana pentingnya peranan Teknologi Informasi dalam kaitannya peningkatan atau optimalisasi pelayanan publik pada tingkat pemerintah Desa. Ini yang jelas kami bisa tangkap pada saat acara pemaparan berlangsung setidaknya di 4 (empat) kabupaten di wilayah DIY dan Jateng. Kepala Desa yang hadir pada acara itu begitu bersemangat mengikuti presentasi.
Sekalipun musti diakui juga bahwa tidak sedikit dari Kepala Desa yang hadir yang relatif masih awam terhadap pemahaman tentang Teknologi Informasi. Tetapi hal itu sama sekali tidak mengendorkan semangat para Pemimpin Desa itu untuk terus mengikuti acara hingga usai. Banyak dari Beliau-beliau itu yang dengan semangat tidak mau disebut sebagai orang yang Gaptek (baca: gagap teknologi), mencoba menanyakan atau berinteraksi dengan kami. Kebanyakan pertanyaan yang muncul adalah, apakah memang sudah saatnya mereka menggunakan perangkat Teknologi Informasi, apakah juga perangkat mereka mampu mengoperasikan teknologi modern itu, dan seterusnya yang hampir kesemuanya berpangkal kepada rasa tidak percaya dirinya menggunakan perangkat modern. Tetapi justru berangkat dari pola pikir yang sederhana itu, kami akhirnya mampu memberikan pemahaman yang bisa diterima.
Tetapi ternyata permasalahan tidak berhenti disitu. Ketika pada tingkat pemahaman tentang betapa pentingnya pada era sekarang ini menggunakan perangkat yang kita sebut Sofware (perangkat lunak), itu sangat penting, permasalahan baru muncul !! ya...persis... Lantas dari mana desa bisa mengalokasikan dana untuk membiayai penggunaan perangkat lunak itu.....yaa...lagi-lagi dalam kesederhaan konsep berpikir, ternyata semua masalah itu ditemukan jalan keluarnya. Pemerintah Desa yang mempunyai otonomi tinggi, ternyata dengan segala "keluwesannya", tentu saja hal itu diyakini tidak akan menabrak rambu-rambu peraturan yang ada, mampu mencari solusinya.!!!!! Satu hal yang kita bisa lihat sebenarnya adalah ; Betapa sebenarnya dalam kesederhanaan pola berpikir, tetap saja menyisakan solusi-solusi yang cerdas. Betapa juga sebenarnya Pemerintah Desa yang sebagian orang memberikan stigma atau anggapan bahwa senantiasa akan tertinggal beberapa langkah untuk urusan penerapan teknologi informasi tidak juga benar. Setidaknya anggapan itu telah terbantahkan di sekurang kurangnya di 60 (enam puluh) desa yang tersebar di wilayah DIY dan Jawa Tengah, yang telah dengan kemauan dan tekad untuk maju mau dan mampu meng-aplikasikan Program Sistem Informasi Manajemen Desa atau yang kita sebut dengan Program SIMADE.......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mudah-mudahan SiMade terus maju dan dapat serta mampu mengisi kesenjangan informasi di wilayah-wilayah pelosok pedesaan di Indonesia.
BalasHapus