Tentang Kami

CV. MULTISOFT MANDIRI, kami adalah perusahaan dibidang pembangunan software aplikasi. Didukung Programmer yang sudah teruji kami senantiasa siap memberikan karya terbaik kami. Salah satu karya yang sangat kami banggakan adalah SIMADE (Sistem Informasi Manajemen Desa). Simade, sebuah program aplikasi yang kami dedikasikan untuk Pemerintah Desa. Dengan target Desa mampu memberikan pelayanan cepat, olah data kependudukan dengan format digital, dan akurasi penyajian data kependudukan, maka saat ini kami, CV. Multisoft Mandiri, secara terus menerus melakukan roadshow ke berbagai daerah untuk melakukan presentasi tentang SIMADE.

Hubungi Kami

CV. Multisoft Mandiri
Perum Palma Mini Country Blok A No 2
Yogyakarta
e-mail :
kustantosimade@gmail.com
multisoftmandiri@gmail.com

KERAGU-RAGUAN DIBANDING KEHATI-HATIAN

Banyak sekali Pemimpin atau bahkan siapapun, yang membungkus rasa ragu-ragunya dengan bahasa HATI-HATI. Seolah tidak mau dikatakan menjadi pemimpin yang penuh keragu-raguan dalam mengambil keputusan (keputusan berdampak baik sekalipun), maka kata HATI-HATIpun menjadi pilihan terbaiknya. Memang kata hati-hati ini teramat dekat dengan konotasi yang positif !! Dengan mengatakan hati-hati, maka sebenarnya ada keinginan untuk membangun kesan bahwa ; keputusan itu diambil dengan bijak, memeprtimbangkan banyak hal, mendengarkan aspirasi sekelilingnya dan lain sebagainya... Barangkali memang benar begitu adanya... tetapi bagaimana ketika kata hati-hati ini hanya sekedar kamulflase dari sebuah keragu-raguan yang tentu saja mau ditutup-tutupi ???? Sudah barang tentu, apakah sebenarnya RAGU-RAGU atau HATI-HATI hanya pelakunya yang mengetahuinya.... Semoga para Pemimpin kita disemua tingkatan senantiasa jujur untuk mengatakan apakah sebenarnya dalam keragu-raguan atau kehati-hatian ...........

Antusiasme Dalam Kesederhanaan


Nuansa antusias begitu sangat terasa pada saat kami memberikan pemaparan tentang bagaimana pentingnya peranan Teknologi Informasi dalam kaitannya peningkatan atau optimalisasi pelayanan publik pada tingkat pemerintah Desa. Ini yang jelas kami bisa tangkap pada saat acara pemaparan berlangsung setidaknya  di 4 (empat) kabupaten di wilayah DIY dan Jateng. Kepala Desa yang hadir pada acara itu begitu bersemangat mengikuti presentasi.
Sekalipun musti diakui juga bahwa tidak sedikit dari Kepala Desa yang hadir yang relatif masih awam terhadap pemahaman tentang Teknologi Informasi. Tetapi hal itu sama sekali tidak mengendorkan semangat para Pemimpin Desa itu untuk terus mengikuti acara hingga usai. Banyak dari Beliau-beliau itu yang dengan semangat tidak mau disebut sebagai orang yang Gaptek (baca: gagap teknologi), mencoba menanyakan atau berinteraksi dengan kami. Kebanyakan pertanyaan yang muncul adalah, apakah memang sudah saatnya mereka menggunakan perangkat Teknologi Informasi, apakah juga perangkat mereka mampu mengoperasikan teknologi modern itu, dan seterusnya yang hampir kesemuanya berpangkal kepada rasa tidak percaya dirinya menggunakan perangkat modern. Tetapi justru berangkat dari pola pikir yang sederhana itu, kami akhirnya mampu memberikan pemahaman yang bisa diterima.
Tetapi ternyata permasalahan tidak berhenti disitu. Ketika pada tingkat pemahaman tentang betapa pentingnya pada era sekarang ini menggunakan perangkat yang kita sebut Sofware (perangkat lunak), itu sangat penting, permasalahan baru muncul !! ya...persis... Lantas dari mana desa bisa mengalokasikan dana untuk membiayai penggunaan perangkat lunak itu.....yaa...lagi-lagi dalam kesederhaan konsep berpikir, ternyata semua masalah itu ditemukan jalan keluarnya. Pemerintah Desa yang mempunyai otonomi tinggi, ternyata dengan segala "keluwesannya", tentu saja hal itu diyakini tidak akan menabrak rambu-rambu peraturan yang ada, mampu mencari solusinya.!!!!!   Satu hal yang kita bisa lihat sebenarnya adalah ; Betapa sebenarnya dalam kesederhanaan pola berpikir, tetap saja menyisakan solusi-solusi yang cerdas. Betapa juga sebenarnya Pemerintah Desa yang sebagian orang memberikan stigma atau anggapan bahwa   senantiasa akan tertinggal beberapa langkah untuk urusan penerapan teknologi informasi tidak juga benar. Setidaknya anggapan itu telah terbantahkan di sekurang kurangnya di 60 (enam puluh) desa yang tersebar di wilayah DIY dan Jawa Tengah, yang telah dengan kemauan dan tekad untuk maju mau dan mampu meng-aplikasikan Program Sistem Informasi Manajemen Desa atau yang kita sebut dengan Program SIMADE.......

BEBERAPA CONTOH FITUR DI SIMADE

Sesuai dengan komitmen kami untuk menciptakan pelayanan cepat, penyajian data penduduk secara akurat, maka kami sudah melengkapi program SIMADE ini dengan fiutr-fitur unggulan.

Dalam hal surat menyurat, setidaknya kami telah menyiapkan lebih dari 14 jenis layanan surat menyurat, diantaranya ;

1. Surat Kelahiran
2. Surat Kematian
3. Surat Pindah Penduduk
4. Surat Kedatangan/Menjadi Penduduk
5. Surat Nikah (N1-N7)
6. Surat SKCK
7. Surat Belum Pernah Menikah
8. Surat Keterangan/Pengantar
9. Surat Keterangan Tidak Mampu dan lain-lain.

Kemudian kami juga telah lengkapi Simade ini dengan,

1. Rekapitulasi data Penduduk dalam angka
2. Laporan Bulanan yang bekerja secara otomatis
3. Register surat keluar
4. Cetak Induk sampai wilayah RT
5. Info Usia Balita
6. Info Wajib Belajar
7. Info berdasarkan Pendidikan
8. Info berdasarkan Pekerjaan
9. Info berdasarkan Agama
10. Info Keluarga Tidak Mampu
11. Info berdasarkan Kelompok Usia Tertentu
12. Termasuk dilengkapi dengan menu penyusunan Hak Pilih Pemilu secara otomatis
dengan format cetak mengacu ke KPU. Dan masih banyak lagi.


Program ini juga sudah dilengkapi dengan sistem keamanan yang memadai dengan cara menerapkan sistem login berjenjang, artinya tingkat otoritas operator yang dibedakan berdasarkan password/kata kunci yang dimasukkan.
Sekalipun demikian kami masih membuka diri terhadap kritik dan masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Program Simade ini.

SIMADE, telah bekerja di lebih dari 60 desa

Saat ini Program Simade (Sistem Informasi Manajemen Desa) setidaknya telah dioperasikan di lebih dari 60 desa di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Klaten, Magelang, Pekalongan, Pati. Kami dari Sentra Tekno Mandiri tentu turut berbangga dengan telah dipakainya program Simade ini. Ini adalah wujud nyata dari kemajuan Desa. Saat ini Teknologi Informasi tidak lagi monopoli masyarakat perkotaan, lembaga swasta, ataupun orang-orang yang mengatakan dirinya orang modern. Fakta telah diterapkannya Simade di berbagai desa, adalah bukti yang tidak terbantahkan bahwa, masyarakat desa sekalipun saat ini akan sulit atau bahkan tidak mungkin menghindar dari derasnya pengaruh Teknologi Informasi.
Pemerintah Desa yang semula juga termarginalkan dalam hal teknologi, bahkan ada stigma atau anggapan kalau desa selalu menjadi bagian akhir dari kemajuan teknologi mesti kita lawan. Pemerintah Desa juga berhak atas kemajuan teknologi. Sudah saatnya kita bergandeng tangan, bersinergi, menyatukan persepsi bahwa Pemerintah Desa sama sekali tidak akan kalah dibandingkan dengan lembaga atau institusi lainnya.
Apalagi posisi Pemerintah Desa adalah posisi yang sangat strategis. Bagaimana tidak, Pemerintah Desa menjadi institusi pertama yang selalu bersentuhan dengan masyarakat. Posisi ini sangat menuntut kesempurnaan di semua hal, utamanya tentang pelayanan masyarakat. Masyarakat modern saat ini selalu menuntut pelayanan terbaik, terlebih dalam hal kecepatan pelayanan. Mereka merasa waktu menjadi hal yang sangat berharga, sehingga mereka berpikir untuk selalu bisa cepat dalam mengerjakan apapun. Tentu saja termasuk ketika mereka mempunyai kepentingan di kantor desa.
Hal inilah yang mendorong kami untuk terus konsen memberikan pendampingan kepada Pemerintah Desa dalam hal penerapan Teknologi Informasi. SIMADE mengambil peran penting untuk segera terciptanya PEMERINTAH DESA YANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI.
CV. Sentra Tekno Mandiri, saat ini kami sedang sangat konsen terhadap peng-aplikasian Program SIMADE (Sistem Informasi Manajemen Penduduk). Sebuah Sistem Informasi yang khusus kami dedikasikan untuk Pemerintah Desa. Saat ini kami sedang terus menerus melakukan pemahaman yang memadai terhadap seluruh elemen pemerintah desa, tentang bagaimana sesungguhnya Pelayanan Pemerintah Desa bisa dioptimalkan lagi dengan cara menggunakan perangkat Teknologi Informasi. Hal ini kami yakini juga sebagai bentuk sumbang sih kami terhadap program pemerintah dalam menggalakkan Pemerintah Desa yang mampu memberikan pelayanan Prima terhadap masyarakat.
Kenapa Pemerintah Desa menjadi konsen perusahaan kami, karena Pemerintah Desa merupakan ujung tombak dari tata pemerintahan secara nasional.